JUMBARA JAWA TIMUR X:

JADIKAN PESONA BUDAYA LOKAL SEBAGAI IKONIK DAN KEBANGGAAN

38 Kabupaten/Kota Hadirkan Budaya Nusantara

Gresik tampak semarak dengan gelaran Jumbara PMR Provinsi Jawa Timur X yang berlangsung pada 17–21 September. Acara besar ini diikuti oleh 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, yang hadir dengan penuh antusiasme untuk menampilkan kreativitas serta kekayaan budaya masing-masing daerah sesuai dengan tema Jumbara kali ini.

Sejak hari pertama, suasana camp begitu hidup dengan hadirnya beragam ornamen, produk budaya, dan ciri khas setiap daerah. Mulai dari Pacitan hingga Banyuwangi, seluruh kontingen berlomba-lomba menampilkan identitas budaya mereka, menjadikan arena Jumbara tak hanya sebagai ajang kepalangmerahan, tetapi juga sebagai panggung pesona seni dan tradisi Jawa Timur.

Kabupaten Tulungagung

 

Kontingen PMI Kabupaten Tulungagung menghadirkan gerbang megah bernuansa budaya lokal. Dihiasi ornamen batik dengan ukiran tradisional berwarna emas, gerbang ini memancarkan keindahan sekaligus menegaskan kekayaan seni rupa Tulungagung.

Kontingen PMI Kabupaten Tulungagung

Tulungagung memang terkenal dengan warisan budayanya, mulai dari batik khas yang elegan, wayang kulit, hingga seni pertunjukan rakyat. Salah satu yang paling menonjol adalah reog kendang, sebuah tarian khas yang ditandai dengan tabuhan kendang dan gong, menghadirkan semangat dan energi yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat Tulungagung. Kehadiran ornamen ini menjadi representasi nyata dari kekuatan budaya yang masih lestari hingga kini.

Dengan menghadirkan nuansa budaya dalam desain gerbang, kontingen Tulungagung membuktikan bahwa partisipasi mereka di Jumbara bukan sekadar kegiatan kepalangmerahan. Lebih dari itu, mereka turut memperkenalkan identitas budaya daerah agar semakin dikenal luas oleh seluruh peserta dari Jawa Timur.

 

Kontingen PMI Surabaya

Kota, kontingen dari Kota Surabaya tampil membawa kebanggaan sebagai Kota Pahlawan. Selain sejarah perjuangan yang melekat erat, Surabaya juga menampilkan kekayaan budaya seperti Ludruk dan Tari Remo, yang menjadi ikon kesenian tradisional masyarakat setempat.

 

Dari sisi kuliner, Surabaya berhasil menggugah selera peserta dengan memperkenalkan makanan khasnya. Mulai dari Rujak Cingur yang segar, Lontong Balap yang gurih, hingga Rawon Setan dan Soto Gubeng yang legendaris. Semua itu menjadi daya tarik tersendiri yang memperlihatkan Surabaya sebagai kota dengan kehidupan budaya yang dinamis sekaligus kuliner yang melegenda.

Dengan penuh semangat kebersamaan, Jumbara PMR Provinsi Jawa Timur X di Gresik tahun ini menjadi ajang pembuktian bahwa kepalangmerahan, persaudaraan, dan kebudayaan dapat berpadu dengan indah. Suasana ceria dan penuh warna ini bukan hanya memperkuat solidaritas antardaerah, tetapi juga memperkaya kecintaan generasi muda kontingen kabupaten/kota terhadap budaya bangsa.