HARI KETIGA JUMBARA: Semangat, Edukasi, dan Kebersamaan Warnai Perkemahan

Gresik, 19 September 2025 – Hari ketiga Jumbara PMR Jawa Timur 2025 di Bumi Perkemahan Semen Indonesia, Gresik, dipenuhi dengan berbagai agenda yang dirancang untuk memperkuat kebersamaan, pengetahuan, dan jiwa sosial peserta. Sejak fajar, suasana perkemahan telah dipenuhi semangat, diwarnai doa bersama dan aktivitas fisik yang membangkitkan energi.

Pada pukul 04.30–06.30 WIB, kontingen Kabupaten Trenggalek memulai aktivitas dengan doa bersama sesuai kepercayaan masing-masing sebagai bentuk rasa syukur dan harapan agar kegiatan berjalan lancar. Setelah itu, peserta melaksanakan evaluasi singkat atas kegiatan sebelumnya guna memperbaiki kekurangan dan memaksimalkan jalannya agenda hari ini. Suasana pagi semakin bersemangat dengan lantunan yel-yel yang diteriakkan serempak, diikuti peregangan ringan untuk menjaga kebugaran tubuh. Rangkaian kegiatan pagi ditutup dengan sarapan bersama, sebagai bekal energi agar seluruh peserta dapat mengikuti aktivitas selanjutnya dengan optimal.

Selepas rangkaian doa pagi dan persiapan, kegiatan berlanjut dengan agenda Ngobrol Bareng FORPIS yang dilaksanakan di tenda pertemuan. Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka bagi perwakilan Palang Merah Remaja (PMR) dari berbagai daerah untuk saling berbagi pengalaman, bertukar gagasan, serta membicarakan isu-isu kepemudaan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Suasana diskusi berjalan hangat dan interaktif, ditandai dengan antusiasme peserta dalam menyampaikan pandangan maupun mendengarkan pengalaman dari kontingen lain.

Lebih dari sekadar forum, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat solidaritas, menumbuhkan rasa percaya diri, serta membangun kesadaran akan pentingnya peran remaja dalam organisasi kepalangmerahan. Dengan suasana penuh semangat, Ngobrol Bareng FORPIS menghadirkan beragam perspektif yang memperkaya wawasan peserta sekaligus mengajarkan arti kebersamaan dan kolaborasi di tengah keberagaman daerah asal masing-masing.

Di akhir sesi, peserta menyimpulkan bahwa suara remaja sangat penting untuk membangun perubahan positif, baik dalam lingkungan organisasi maupun di masyarakat. Forum ini pun menjadi momentum berharga untuk mempererat persaudaraan antar-PMR sekaligus meneguhkan komitmen mereka sebagai generasi muda yang peduli, tangguh, dan siap berkontribusi.

Di lapangan sepak bola dekat dengan tempat Bumi Perkemahan Semen Indonesia Gresik, kegiatan pelatihan Youth Stage digelar dengan pengaturan yang rapi. Peserta dibagi dalam kelompok Wira dan Madya, sehingga materi dapat lebih terarah sesuai tingkatannya. Didampingi fasilitator berpengalaman, para peserta mendalami materi penting seperti Gerakan Kepalangmerahan, Kepemimpinan, Pertolongan Pertama, Perawatan Keluarga, Kesiapsiagaan Bencana, Kesehatan Remaja, dan Donor Darah.

Pelatihan berlangsung dinamis dengan kombinasi diskusi, praktik langsung, hingga simulasi singkat. Antusiasme terlihat jelas ketika peserta mencoba keterampilan baru, mulai dari teknik dasar pertolongan pertama hingga strategi komunikasi efektif. Kegiatan ini benar-benar menghadirkan suasana penuh energi, seakan menegaskan bahwa generasi muda siap menjadi garda terdepan dalam menebar manfaat.

Melalui Youth Stage, para remaja tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan dan empati sosial. Harapannya, ilmu yang diperoleh dari sesi ini dapat diterapkan baik dalam lingkup organisasi maupun kehidupan sehari-hari, menjadikan mereka pribadi tangguh, peduli, dan mampu memberi dampak positif bagi masyarakat.

 

Sementara itu, di tenda materi khusus, Workshop HHI digelar dengan suasana serius namun tetap penuh semangat. Peserta dibedakan ke dalam beberapa kelompok, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih terarah dan kondusif. Narasumber memberikan penjelasan mendalam mengenai keterampilan kepalangmerahan yang relevan dengan kebutuhan remaja dalam kegiatan sehari-hari.

Tidak hanya menerima materi secara teori, peserta juga dilibatkan dalam sesi interaktif yang mendorong mereka untuk aktif berdiskusi dan berlatih secara langsung. Antusiasme tampak jelas ketika setiap kelompok berusaha memahami materi yang disampaikan, sekaligus mempraktikkan keterampilan sederhana yang diberikan. Kegiatan ini menjadi sarana penting bagi remaja untuk memperluas pengetahuan sekaligus mengasah kemampuan praktis yang berguna dalam situasi nyata.

 

Kemeriahan hari ketiga semakin terasa dengan adanya Pameran Kewirausahaan yang dipusatkan di area tengah perkemahan. Stand-stand dari berbagai kontingen menampilkan karya inovatif seperti produk kerajinan, makanan olahan, hingga hasil kreativitas remaja yang unik. Pameran ini bukan hanya ajang untuk memamerkan karya, tetapi juga sarana belajar tentang nilai kemandirian, kreativitas, dan pentingnya memberi nilai tambah pada sebuah produk. Antusiasme peserta maupun pengunjung yang memadati area pameran menambah semarak acara. Suasana penuh interaksi menjadikan kegiatan ini sebagai ruang inspirasi yang mengajarkan bahwa ide sederhana pun bisa berkembang menjadi karya yang bernilai.

 

Menjelang tengah hari, peserta diberi waktu untuk ISHOMA (istirahat, salat, dan makan). Kesempatan ini dimanfaatkan untuk melepas penat, mengisi kembali energi, sekaligus menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan kebutuhan rohani. Suasana hangat terlihat ketika peserta saling bercengkerama sambil menikmati santapan siang, menciptakan rasa kebersamaan yang semakin erat.

Memasuki pukul 13.00 hingga 17.00 WIB, sebagian peserta mengikuti kegiatan bakti sosial ke sebuah panti asuhan yang berjarak sekitar 30 menit dari bumi perkemahan. Agenda ini menjadi momen penting untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial serta mempererat ikatan antara peserta dengan masyarakat sekitar.

Di sana, para peserta disambut hangat oleh pengurus dan anak-anak panti asuhan. Kegiatan berlangsung penuh keakraban melalui interaksi, berbagi cerita, serta penyerahan bantuan sederhana sebagai bentuk kepedulian. Suasana yang tercipta begitu hangat dan emosional, menegaskan bahwa kehadiran remaja PMR tidak hanya berfokus pada pelatihan dan kompetisi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.