Gresik, 17 September 2025- Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indonesia (PMI) ke-80 sekaligus pembukaan Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) tingkat Provinsi Jawa Timur digelar meriah pada Rabu (17/09/2025). Kegetian berlangsung mulai pukul 08.00 WIB, diikuti sekitar 1.500 peserta dari berbagai Kabupaten/Kota se- Jawa Timur, serta disambut langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Usai upacara, seluruh peserta mendapat pengarahan singkat sebelum mengikuti berbagai agenda. Rangkaian kegiatan anatara lain Jurnalistik Remaja, Media Sosial Remaja, Ngobrol Bareng Forpis, serta Lokakarya Hukum Humaniter Internasional (HHI).

Dalam agenda Jurnalistik Remaja, peserta diarahkan untuk menempati tugas masing-masing sesuai kontingen. kontingen Kota Malang mengangkat tema GEDSI (Gender Equality, Disability, Social Inclusion), sedangkan kontingen Kabupaten Sidoarjo mengusung tema Safety Riding. Kedua kontingen menampilkan kreativitas sesuai tema dengan semangat kebersamaan.
Salah satu peserta dari kontingen Sidoarjo menjelaskan bahwa tema Safety Riding dipilih berdasarkan kesepakatan gabungan empat kontingen. Materi keselamatan berkendara dinilai penting karena dekat dengan kehidupan remaja sehari-hari. “Safety riding itu sering kita jumpai setiap hari, jadi memang penting untuk kita pahami,” ungkapnya.
Persiapan kontingen Sidoarjo berlangsung sekitar satu bulan. Mereka menghias area kavling dengan banner berisi macam- macam rambu lalu lintas dan menyiapkan poster bertema keselamatan berkendara untuk ditampilkan pada parade budaya. Selain itu, peserta juga telah mendapatkan sosialisasi mengenai Safety Riding, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, kontingen Kota Malang mendapatkan tema GEDSI melalui kesepakatan bersama. Empat subtema yang diusung meliputi disabilitas, anti kekerasan, gender, dan inklusi sosisal. Untuk mendalami materi, mereka melakukan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kedungkandang serta mewawancarai kepala sekolah setempat. Dari kunjungan tersebut, peserta mengetahui bahwa tantaangan terbesar justru datang dari stigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas.
Selain itu, PMI Kota Malang juga menghadirkan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia untuk memberikan sosialisasi mengenai etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Persiapan tema ini memakan waktu sekitar satu bulan, termasuk membuat rangkuman materi dalam bentuk presentasi yang kemudian dipahami kembali bersama fasilitator.

Untuk penerapan di area kavling, kontingen Kota Malang mengemas tema GEDSI dengan konsep perumahan sederhana ramah difabel. Posko-posko yang dibuat menggambarkan fasilitas dapur umum, kesehatan, serta akses bagi penyandang disabilitas, sebagai simbol lingkungan yang inklusif.
Dengan mengusung tema masing-masing, baik kontingen Sidoarjo maupun Malang berharap pesan penting yang mereka bawakan dapat meningkatkan kesadaran remaja. Melalui kegiatan Jurnalistik Remaja ini, para peserta tidak hanya mengasah kreativitas tetapi juga belajar menyampaikan isu sosial kepada masyarakat dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.